Base genep bali merupakan bumbu dasar khas bali yang menjadi bahan masakan-masakan terkenal seperti bebek/ayam betutu dan sate lilit. Berasal dari bahasa bali, base yang berarti bumbu dan genep yang berarti lengkap. Bumbu rempahnya yang kuat dan tajam jadi ciri khas dari base genep bali.
Kali ini Pia Agung Bali akan membahas rahasia kelezatan dari bumbu khas bali atau lebih tepatnya disebut base genep. Mulai dari sejarah, makna base genep bagi masyarakat bali, sampai cara membuatnya. Selamat membaca sobat PIAA!
Sejarah Base Genep
Menurut Guru Besar Sejarah Universitas Udayana A. A. Bagus Wirawan, base genep sudah ada sejak 2000 tahun lalu tertulis dalam Kitab Lontar peninggalan kerajaan, bahkan kemungkinan sudah ada lebih lama lagi hanya saja belum tercatat pada masa tersebut.
Base genep tercatat dengan istilah usabe yang biasa digunakan untuk membumbui sate lilit dan bebek betutu sebagai hidangan wajib pada upacara Raja-raja Bali. Selain rempahnya yang membuat masakan menjadi nikmat, usabe juga mampu menghilangkan bau amis dari daging bebek.
Guru Besar Antropologi Universitas Udayana I Wayan Geriya mengemukakan bahwa rempah seperti pala, cengkeh, dan lada dahulu belum ada di Bali. Rempah tersebut kemungkinan masuk ke Bali karena perdagangan antar pulau. Hal itu yang mendasari pernyataan bahwa base genep menjadi rahasia kelezatan masakan khas bali, hasil dari akulturasi budaya bali dengan pedagang-pedagang dari India.
Baca juga: 15 Makanan Halal di Bali: Kuliner yang Wajib Kamu Coba!
Makna Base Genep Bagi Masyarakat Lokal
Bagi masyarakat Bali base genep tidak hanya sekadar bumbu rempah masakan. Unsur rempah utama dari base genep adalah jahe, isen, kencur, dan kunyit. Setiap rempah tersebut memiliki makna atau filosofinya tersendiri yaitu:
- Jahe, berwarna hitam dan menjadi simbol dari arah utara yang merepresentasikan Dewa Wisnu.
- Isen, mewakili arah selatan yang merepresentasikan Dewa Brahma.
- Kencur, berwarna putih dan mewakili arah timur yang merepresentasikan Dewa Iswara.
- Kunyit, berwarna kuning dan mewakili arah barat yang merepresentasikan Dewa Mahadewa.
Tidak hanya mempertimbangkan rasa dan aroma, ternyata masyarakat bali juga memaknai setiap rempah yang dipakai. Keunikan lain dari masyarakat Bali ialah tidak menggunakan timbangan untuk mengukur takaran rempah yang akan dipakai. Melainkan menggunakan ruas-ruas jari seperti:
- Kunyit seukuran jari telunjuk
- Lengkuas seukuran jari tengah
- Jahe seukuran jadi manis
- Kencur seukuran jari kelingking
Cara Membuatnya
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat base genep adalah sebagai berikut:
- 3 batang serai
- 20 gram ketumbar
- 25 gram kencur
- 30 gram kunyit
- 50 gram lengkuas
- 50 gram cabai rawit
- 75 gram bawang putih
- 100 gram jahe
- 100 gram kemiri
- 200 gram cabai merah
- 200 gram bawang merah
Step by step cara membuat base genep adalah sebagai berikut:
- Haluskan semua bahan rempah, bisa diulek ataupun diblender.
- Tumis bahan-bahan yang telah dihaluskan dengan sedikit minyak.
- Tambahkan merica, garam, dan gula sambil di tumis.
- Masak hingga beraroma harum lalu diangkat.
- Simpan dalam wadah kedap udara, base genep siap untuk digunakan.
Base genep yang telah dibuat sudah siap digunakan untuk memasak olahan bebek/ayam betutu, sate lilit, dan masakan lainnya. Kurang lebih dari bahan-bahan tersebut akan menghasilkan 750 gram base genep.
Baca juga: 5 Kue Khas Bali, Jajanan yang Terkenal Lezat dan Enak!
Base genep bali tidak hanya sekadar bumbu khas bali yang nikmat, ternyata terdapat makna filosofi dibaliknya. Tidak hanya keragaman budaya, keragaman kuliner di Pulau Dewata juga sangat menarik untuk kita pelajari. Ingin tahu informasi menarik lainnya? kunjungi blog Pia Agung Bali di piaagungbali.com. Terima kasih telah membaca!